5 Tips Mengkritik Atasan dengan Baik dan Benar
01 November 2022 ∙ Read 2 Mins ∙ By Andi Diputra
Kritik atau masukan adalah sesuatu yang kritis dalam dunia profesional. Sebuah masukan yang bersifat membina/membangun bisa membuat kita berintrospeksi dan mengalami peningkatan performa serta melampaui semua keterbatasan-keterbatasan yang ada.
Dalam dunia kerja seorang atasan dituntut agar selalu bisa memberikan arahan dan contoh yang baik kepada para bawahannya. Hal ini dilakukan agar berbagai pekerjaan yang diberikan dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Tapi, bagaimanapun atasan juga seorang manusia biasa yang bisa salah. Karena itulah masukan bukanlah jalan satu arah. Sebagai bawahan sekaligus rekan kerja kita juga harus memberikan kiritik dan saran kepada atasan kita. Karena hal inilah yang membuat hubungan antara atasan dan bawahan menjadi lebih baik dan dapat bekerja serta memimpin dengan efektif.
Namun, mengkritik atasan bukanlah hal yang mudah. Seringkali, karyawan memilih diam karena takut bahwa ini akan berdampak buruk bagi perkembangan karir serta hubungan mereka. Agar masukan bisa diterima dengan baik, berikut ada beberapa tips mengkritik atasan dengan baik dan benar.
1. Pilih Momen yang Tepat
Mencari momen atau waktu yang tepat untuk menyampaikan masukan. Carilah waktu di mana atasan Anda sedang tidak sibuk dan memang sedang santai. Hal ini dilakukan agar penyampaian pesan yang dilakukan bisa lebih nyaman untuk kedua belah pihak. Tanyakan juga pada atasan kapan mereka punya waktu senggang agar bisa lebih terjadwal.
Selain itu, pastikan bahwa Anda melakukan ini secara langsung bertatap muka. Menyampaikan masukan Anda lewat email atau media lain sangat rentan mengandung salah paham.
2. Minta Izin Terlebih Dahulu
Perhatikan batasan hubungan antara Anda dan atasan Anda. Terutama jika hubungannya tergolong formal, atau jika Anda merasa gugup harus mengkritik atasan Anda dan tidak tahu bagaimana reaksinya nantinya, maka mintalah izin terlebih dahulu sebelum mengkritik.
Misalnya, Anda bisa bertanya, "Apakah saya boleh menyampaikan perspektif yang berbeda mengenai hal ini?" Ini adalah sebuah kalimat yang sopan sekaligus menjadi awalan bahwa Anda mungkin akan menyampaikan sesuatu yang tidak sepakat dengan pendapat atasan Anda.
3. Sampaikan Kritik dengan Sopan
Saat memberikan masukan, sebisa mungkin gunakan bahasa yang sopan dan halus. Hal ini dilakukan agar penyampaian pesan bisa dilakukan dengan lebih baik. Sampaikan pada atasan masalah-masalah apa yang terjadi pada pekerjaan.
Jagalah agar interaksi tetap positif, meskipun niatan Anda adalah mengkritik atasan Anda secara serius.
4. Adanya Dukungan Fakta
Tentu saja, sebelum Anda memutuskan untuk mengkritik atasan, Anda harus memastikan bahwa pendapat Anda memiliki dasar. Jangan hanya mengasumsikan bahwa ide Anda sangat bagus dan pantas untuk dibagikan. Dukunglah dengan fakta yang bisa membuat pendapat Anda layak diterima.
5. Komunikasi Sesuai dengan Kepribadian Atasan
Sebelum mengkritik seseorang ataupun atasan Anda, kenali dulu sifat dan karakter dari pribadi orang tersebut. Setiap orang memiliki sifat dan karakter yang berbeda, tentunya ada cara yang berbeda juga untuk dapat berkomunikasi dengan masing-masing. Kepribadian yang berbeda-beda biasanya disebut sebagai konsep DISC.
DISC adalah singkatan dari Dominant (Dominan), Influence (Berpengaruh), Steadiness (Stabil), Compliant (Patuh). Model DISC ini ditemukan oleh seorang psikolog Universitas Harvard yang bernama Dr. William Moulton Marston pada tahun 1920. Beliau mengembangkan teori bahwa konsep pengembangan diri seseorang berdasarkan satu dari empat faktor.
Dengan mengenali kepribadian atasan, Anda dapat menyampaikan kritik dan saran Anda dengan efektif.
Pada artikel selanjutnya akan membahas mengenai "Cara berkomunikasi dengan karakteristik DISC."
Source:
Marston, William Moulton. 1928. The Emotions of Normal People. New York: Harcourt, Brace and Company
Read more article

Cara Negosiasi yang Benar dalam Bisnis
Dalam dunia bisnis, kemampuan negosiasi bukan sekadar soal memenangkan harga terbaik, tetapi juga tentang membangun hubu...

Kesalahan Umum dalam Proses Rekrutmen dan Cara Menghindarinya
Proses rekrutmen merupakan salah satu tahapan krusial dalam pengelolaan sumber daya manusia. Rekrutmen yang tepat tidak...

Membangun Budaya Kerja yang Inklusif: Mengelola Keberagaman di Tempat Kerja
Di dunia kerja modern, keberagaman (diversity), kesetaraan (equity), dan inklusi (inclusion) atau DEI, telah menjadi ele...