7 Jenis Soal Psikotes yang Wajib Anda Ketahui Saat Melamar Kerja
03 June 2022 ∙ Read 2 Mins ∙ By Andi Diputra
Secara umum, ada 7 jenis soal psikotes yang harus Anda kerjakan saat melamar pekerjaan. Soal-soal tersebut membutuhkan konsentrasi yang baik. Setiap satu jenis soal psikotes akan diberikan waktu untuk menyelesaikannya. Agar persiapan lebih matang ketika akan melamar kerja, cobalah pelajari beberapa jenis soal psikotes untuk tes seleksi kerja. Berikut 7 jenis soal psikotes.
Baca Juga: Apa itu Psikotes dan Tips Lulus Psikotes
1. Tes Kemampuan Verbal
Tes kemampuan verbal ini meliputi sinonim (persamaan kata), antonim (lawan kata), analogi dan kolerasi makna. Tes ini untuk mengetahui kemampuan Anda dalam menghadapi suatu kondisi. Selain itu juga berfungsi untuk penilaian seberapa jauh Anda menebak dan memahami sebab-akibat dari suatu permasalahan.
Untuk mengerjakan tes ini yaitu Anda harus mengingat sebanyak-banyak kosakata dan juga artinya. Biasanya tes ini terdiri dari 40 soal, dimana soal-soal tersebut berisi antonym, sinonim, dan analog dari suatu kata. Untuk tes ini Anda juga harus pintar-pintar berlogika dan daya konsentrasi yang tinggi jika ingin mengerjekannya dengan baik.
Ini dia contoh soal psikotes untuk kemampuan verbal:
Contoh Soal untuk Persamaan Kata
INSOMNIA =...
Cemas
Sedih
Tidak bisa tidur
Kenyataanya
Jawabannya: Tidak bisa tidur
Contoh Soal untuk Lawan Kata
BONGSOR =...
Menumpuk
Kerdil
Macet
Susut
Jawaban: Kerdil
Contoh untuk Soal Analog
Mobil - Bensin = Pelari -....
Makanan
Sepatu
Lintasan
Jawaban: Makanan
2. Tes Wartegg
Test wartegg ini adalah hasil temuan dari Ehrig Wartegg seorang psikolog yang berasal dari Jerman. Tes ini untuk mengetahui karakter yang ada dalam diri anda. Seperti kemampuan menyelesaikan masalah, keuletan, cara beradaptasi,kemaun dan lain sebagainya.
Di dalam tes ini Anda akan diberikan kertas yang berisi 8 kotak yang memiliki pola berbeda-beda, mulai dari garis lengkung hingga sebuah titik. Tugas Anda adalah menggambar dari lanjutan pola-pola yang ada dalam soal sesuai dengan imajinasi dan kreativitas Anda.
Cara mengerjakannya usahakan Anda melakukan sesuai dengan urutan gambar 1,2,3 - 8 dari kiri ke kanan. Untuk para kaum adam hindari menggambar kotak ke 5 (dibawah kotak atas pertama dari kiri) sebagai pilihan pertama, karena itu bisa membuat para penguji menilai kelainan pada orientasi seksual Anda.
3. Tes Logika Aritmatika
Jika Anda melamar posisi yang melibatkan banyak kegiatan menghitung dengan rumus seperti data analyst, finance atau software engineer pasti akan dieprtemukan oleh soal psikotes logika artimatika. Pasalnya, dalam tes tersebut terdapat deretan angka yang harus dipahami polanya.
Deretan angka tersebut bisa harus bisa Anda pecahkan lewat pembagian, perkalian, pengurangan, penjumlahan, pecahan angka, dan juga persentase. Daya fokus dan konstentrasi yang tinggi sangat diperlukan ketika melakukan jenis soal seperti ini.
Contoh soal:
1 24 20 16 12 =...
6
8
4
2
Jawaban: 8
Cara menjawab: kurangi setiap angka dengan 4, maka jawaban yang benar adalah 12-4 =8
4. Tes Logika Deret Gambar (Penalaran)
Tes ini memiliki konsep yang dengan tes logika aritmatika. Adapun yang membedakan adalah penggunaan media gambarnya yang menggunakan 3 atau 2 dimensi. Kunci dalam mengerjakan tes ini adalah konsentrasi, perhatikan betul-betul polanya. Jangan lewatkan detail sekecil apa pun, seperti penempatan titik atau perputaran warna.
5. Tes Koran
Tes psikotes pauli atau populer dengan tes koran merupakan tes perhitungan sederhana dan juga bisa dikatakan terlihat agak mudah. Tugas Anda dalam mengerjakan tes ini hanya menjumlahkan deretan angka-angka dari mulai 0-9 yang tersusun dengan vertikal.
Tetapi, jangan senang dulu karena angka-angka yang harus dijumlahkan ternyata cukup banyak. Mirip dengan lembaran koran yang dipenuhi deretan angka. Tes koran ini cukup melelahkan dan menguras konsentrasi karena banyaknya jumlah angka berderet yang harus dijumlahkan.
6. Tes Menggambar Orang atau Menggambar Pohon
Pada tes psikotes ini, penguji akan menyuruh Anda untuk menggambar pohon di kertas ukuran A4. Dalam tes ini adalah tidak diperkenankan untuk menggambar pohon kelapa atau tumbuhan yang berukuran kecil. Gambar pohon yang harus dibuat adalah pohon yang memiliki ranting.
Sama halnya dengan menggambar manusia, pada tes ini bukan dinilai dari keindahannya melainkan penguji akan melihat karakter dan kepribadian Anda. Khusus untuk tes menggambar manusia, gambarlah manusia seproposional mungkin sebaik yang Anda bisa dengan anggota tubuh yang lengkap dan komposisi wajah yang seimbang.
7. Tes Psikotes Edwards Personal Preference Schedule (EPPS)
Diantara tes-tes psikotes yang ada, tes psikotes EPPS bisa dikatakan adalah tes yang paling mudah. Tujuan dari tes psikotes ini adalah untuk mengetahui kepribadian dan karakter Anda dengan detail.
Walaupun tesnya mudah, jangan menjawab dengan asal. Karena yang dilihat dari tes ini adalah konsistensi Anda dalam menjawab soal. Berusahalah menjawab semua pertanyaan yang ada dalam soal tersebut, walaupun tidak sesuai dengan kepribadian.
Karena akan ada banyak pertanyaan yang diulang-ulang, akan terdeteksi dengan mudah apakah Anda jujur atau tidak ketika menjawabnya. Tahap ini biasanya melihat kepribadian dan kesesuaian dengan pekerjaan. Makanya tes ini juga bisa digunakan sebagai acuan seperti apa suasana kerja nanti baik dari budaya dan sistem yang diterapkan di kantor tersebut.
Sebelum melamar pekerjaan, Anda harus pahami dulu jobdesk dari pekerjaan yang Anda incar. Barulah Anda dapat mempelajari soal tes psikotes ini. Jika Anda dapat mempelajarinya dengan tepat, maka Anda bisa mengisinya dengan lancar. HRD pun bisa menilai bahwa kepribadian Anda ternyata cocok dengan jenis pekerjaan yang Anda incar.
Read more article

Cara Negosiasi yang Benar dalam Bisnis
Dalam dunia bisnis, kemampuan negosiasi bukan sekadar soal memenangkan harga terbaik, tetapi juga tentang membangun hubu...

Kesalahan Umum dalam Proses Rekrutmen dan Cara Menghindarinya
Proses rekrutmen merupakan salah satu tahapan krusial dalam pengelolaan sumber daya manusia. Rekrutmen yang tepat tidak...

Membangun Budaya Kerja yang Inklusif: Mengelola Keberagaman di Tempat Kerja
Di dunia kerja modern, keberagaman (diversity), kesetaraan (equity), dan inklusi (inclusion) atau DEI, telah menjadi ele...