Apa Itu Metaverse? Bagaimana Cara Kerjanya?
17 January 2022 ∙ Read 2 Mins ∙ By Andi Diputra
Istilah metaverse bukan merupakan hal baru. Ide metaverse ini berguna dan memiliki kemungkinan akan bersama kita untuk beberapa waktu. Konsep metaverse sangat layak dipahami, apalagi jika Anda kritis terhadap masa depan.
Sebenarnya, orang pertama yang terkenal telah menciptakan istilah metaverse adalah Neal Stephenson. Ia menyebutkan istilah tersebut pada novelnya di tahun 1992 yang berjudul Snow Crash. Istilah metaverse merujuk pada dunia virtual 3D yang dihuni oleh avatar orang sungguhan.
Istilah ini tidak memiliki definisi yang bisa diterima secara universal. Anggap saja metaverse adalah internet yang diberikan dalam bentuk 3D. Zuckerberg menggambarkan metaverse sebagai lingkungan virtual yang bisa Anda masuki, alih-alih hanya melihat layar.
Jika dipersingkat, ini adalah dunia komunitas virtual tanpa akhir yang saling terhubung. Di mana, orang-orang dapat bekerja, bertemu, bermain dengan menggunakan headset realitas virtual, kacamata augmented reality, aplikasi smartphone dan atau perangkat lainnya.
Gambaran sederhana yang diungkapkan oleh Facebook tentang metaverse adalah sebuah seperangkat ruang virtual, tempat seseorang dapat membuat dan menjelajah dengan pengguna internet lainnya yang tidak berada pada ruang fisik yang sama dengan orang tersebut.
Kegiatan Apa Saja yang bisa dilakukan di Metaverse?
Adanya metaverse, memungkinkan Anda untuk melakukan hal-hal seperti:
1. Konser virtual
Salah satu hal yang bisa Anda lakukan dalam metaverse adalah menonton konser virtual. Masyarakat bisa melakukan kegiatan di luar kampanye perusahaan. Salah satunya adalah menyaksikan konser virtual yang digelar dalam lingkungan metaverse. Konsepnya hampir serupa dengan menonton konser secara langsung. Dengan bantuan teknologi, Anda akan merasakan suasana otentik konser bersama pengguna lain dalam metaverse.
2. Membeli karya seni dan pakaian
Hal lainnya yang bisa Anda lakukan di dalam metaverse adalah melihat serta membeli karya seni dan pakaian. Menurut Wired, sistem jual beli karya seni dalam metaverse hadir dalam bentuk NFT.
Pengguna nanti bisa melihat dan membeli hak kepemilikan karya seni dari perusahaan atau seniman jika mereka tertarik. Tak hanya itu, pengguna juga bisa mencoba dan membeli pakaian secara langsung dari perusahaan. Pakaian ini nantinya dapat digunakan oleh avatar atau ditampilkan pada akun media sosial si pembeli. Konsep pakaian ini disebut juga sebagai digital fashion, dan sudah mulai diperjual belikan oleh banyak perusahaan pakaian ternama.
3. Main game
Untuk pengguna yang gemar bermain game, metaverse dapat menjadi platform yang cukup menyenangkan. Sebab, banyak perusahaan video game ternama yang sudah bekerja sama dengan perusahaan milik Mark Zuckerberg. Di dalamnya, Anda bisa menikmati ragam permainan dari perusahaan layaknya Epic Games yang mengeluarkan Fortnite. Untuk bermain, Anda memerlukan teknologi khusus seperti oculus rift agar bisa "masuk" ke dunia virtual metaverse.
4. Bekerja
Terakhir, metaverse adalah sebuah platform yang dapat digunakan perusahaan dan pengguna untuk bekerja. Melansir CNBC, metaverse bisa menjadi hal baru bagi pekerja yang terjebak dengan sistem shift kerja work from home di tengah pandemi Covid-19.
Tak sekadar dapat melihat rekan kerja dan atasan seperti aplikasi meeting online, karyawan bisa langsung bergabung bersama di kantor virtual metaverse.
Facebook sendiri bahkan telah meluncurkan software meeting untuk metaverse yang disebut dengan Horizon Workrooms. Bisa digunakan dengan headset VR, kacamata AR, dan oculus rift supaya pekerja bisa merasa layaknya di kantor sungguhan.
Baca Juga: 10 Skill yang Paling Dibutuhkan Dunia Kerja Tahun 2022
Itu lah beberapa penjelasan utama mengenai metaverse. Metaverse dipercaya bisa menjadi sebuah langkah awal yang memberikan kesempatan untuk mewujudkan dunia digital agar lebih komprehensif dan inklusif. Jadi, sudah siapkah Anda hidup dengan dunia virtual?
Read more article

Membangun Budaya Kerja yang Inklusif: Mengelola Keberagaman di Tempat Kerja
Di dunia kerja modern, keberagaman (diversity), kesetaraan (equity), dan inklusi (inclusion) atau DEI, telah menjadi ele...

Strategi HRD Mengatasi Turnover Tinggi di Kantor
Tingginya tingkat turnover karyawan merupakan tantangan serius bagi banyak perusahaan. Turnover tidak hanya berdampak pa...

Dasar-Dasar Manajemen SDM yang Wajib Diketahui
Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) adalah proses strategis dalam mengelola tenaga kerja organisasi untuk mencapai tujua...