Latest News & Insights

Explore the latest trends, tips, and news in HR

Strategi HRD Mengatasi Turnover Tinggi di Kantor
28 April 2025

Tingginya tingkat turnover karyawan merupakan tantangan serius bagi banyak perusahaan. Turnover tidak hanya berdampak pada biaya rekrutmen dan pelatihan, tetapi juga dapat mengganggu stabilitas tim, menurunkan moral kerja, dan memengaruhi kinerja organisasi secara keseluruhan. Oleh karena itu, peran Human Resource Development (HRD) menjadi sangat krusial dalam menekan tingkat pergantian karyawan dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih stabil.Berikut adalah strategi efektif yang dapat diterapkan HRD untuk mengatasi turnover tinggi:1. Identifikasi Akar Masalah dengan Exit InterviewLangkah pertama yang perlu dilakukan HRD adalah memahami alasan mengapa karyawan memilih untuk keluar. Exit in...

Apakah Peran Sales Penting di Perusahaan?
18 July 2023

Apakah Peran Sales Penting di Perusahaan?

Peran sales alias tenaga penjual seringkali dianggap sebelah mata. Padahal, tanpa sales kecil kemungkinan bagi bisnis berkembang dan meraih keuntungan. Sales merupakan garda terdepan yang mewakili perusahaan menjangkau pelanggan potensial. Salesperson juga mampu memberikan insight yang membangun pengembangan produk atau layanan, agar memenuhi kebutuhan maupun harapan pelanggan. Dengan begitu, bisnis berpeluang mendapat keuntungan lebih besar karena produknya relevan dengan kebutuhan target pasar. Peran lain sales team diantaranya: 1. Mendatangkan ProspekCara mendapatkan sales adalah tim penjual harus jeli melihat pelanggan potensial, sebab tidak semua orang yang berkunjung ke ritel atau tertarik pada produk Anda akan melakukan pembelian. Tenaga penjual memiliki keahlian untuk mengenali pelanggan dengan pendekatan khusus yang berpotensi mendatangkan prospek. Hal ini tentunya berpengaruh pada keuntungan bisnis di masa mendatang. 2. Menjual ProdukTugas dan tanggung jawab dasar dari sales adalah menjual produk. Baik berupa barang atau jasa, bagian ini akan berupaya menjualnya pada pelanggan atau calon pelanggan. Tak berhenti sampai pada tugas penjualan saja, namun juga sampai pada memastikan kepuasan pelanggan setelah membeli dan menggunakan produk.Tugas sales secara umum adalah mencapai target penjualan yang sudah ditetapkan sebelumnya secara cermat. Dengan upaya yang ideal dan terukur, target ini bisa dicapai sehingga tugas sales dapat dilaksanakan dengan baik.Baca Juga: 5 Cara Merekrut Sales Team yang Tepat dan Handal3. Mempertahankan Hubungan dengan Konsumen Menjual produk atau layanan bukanlah hal sulit, tetapi bagaimana perusahaan mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan memenangkan kepercayaan mereka itu butuh usaha ekstra. Pendekatan yang dilakukan tim penjualan, bisa membangun hubungan baik jangka panjang dengan konsumen, sehingga tercipta loyalitas pelanggan dan memungkinkan perusahaan menjadi top of mind daripada produk kompetitor. 4. Memungkinkan InovasiPenurunan keuntungan bisa disebabkan karena minimnya penjualan. Namun, dengan adanya tim sales, perusahaan bisa melakukan pengembangan yang diperlukan demi mengembalikan kondisi bisnis. Melalui interaksi tim sales, perusahaan dapat menemukan titik untuk mengembangkan produk dan layanan yang sesuai preferensi pelanggan.

5 Cara Merekrut Sales Team yang Tepat dan Handal
12 July 2023

5 Cara Merekrut Sales Team yang Tepat dan Handal

Setiap bisnis digerakkan semata-mata oleh satu hal, yaitu profit. Salah satu faktor terpenting yang menentukan profitabilitas adalah kemampuan untuk memperoleh pendapatan. Hal ini berarti memiliki strategi penjualan dan pemasaran yang tepat, penempatan produk yang akurat dan tepat sasaran, dan tidak lupa, merekrut sales yang efektif.Peran sales seringkali dianggap sebelah mata. Padahal, tanpa sales kecil kemungkinan bagi bisnis berkembang dan meraih keuntungan. Sales merupakan garda terdepan yang mewakili perusahaan menjangkau pelanggan potensial. Sales juga mampu memberikan insight yang membangun pengembangan produk atau layanan, agar memenuhi kebutuhan maupun harapan pelanggan. Merekrut sales team bisa menjadi pekerjaan yang membuat frustrasi. Meski Anda menemukan kandidat untuk posisi ini, namun nyatanya tidak banyak yang berhasil melakukan penjualan sesuai harapan. Karena itu, penting bagi perusahaan merancang strategi rekrutmen yang tepat agar mendapatkan tenaga sales yang berkualitas untuk meningkatkan penjualan. Berikut 5 cara merekrut sales team yang tepat dan handal:1. Identifikasi Kebutuhan Perusahaan atau BisnisHal yang perlu dilakukan pertama kali dalam pencarian kandidat adalah mengidentifikasi kebutuhan perusahaan atau bisnis yang dijalankan terlebih dahulu. Penambahan karyawan baru dapat menjadi pertimbangan dalam penggunaan anggaran perusahaan saat melakukan proses pencarian kandidat ini.Oleh karena itu, dibutuhkan strategi dan pemikiran matang agar tujuan merekrut kandidat sales team ini tercapai dan tidak menambah pengeluaran yang sia-sia. Sebagai referensi, perusahaan bisa menambah karyawan baru untuk posisi sales ini di situasi-situasi tertentu, misalnya:Ketika performa tim penjualan sebelumnya tidak maksimalPenjualan menurun secara signifikanPertumbuhan bisnis yang berkembang pesatBeban kerja atau workload yang bertambah sehingga karyawan bisa kurang fokusPerluasan atau ekspansi bisnis2. Identifikasi karakter / keterampilanUntuk mendapatkan kandidat yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda, penting untuk terlebih dahulu mengidentifikasi karakter / keterampilan yang harus dimiliki oleh sales ideal Anda. Langkah ini sering kali dilewati oleh para staf HR hanya karena dianggap tidak perlu. “Toh, setiap sales unggulan pastinya dapat melakukan apa yang diperlukan; penjualan”. Asumsi tersebut belum tentu benar.Tanpa adanya identifikasi karakter / keterampilan penting yang dibutuhkan perusahaan Anda, terdapat risiko kurangnya efektivitas dalam pengerahan tenaga kerja Anda untuk menargetkan area-area spesifik yang penting bagi strategi penjualan perusahaan. Ketidakcocokan antara karakter / keterampilan yang tersedia dan yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan juga meningkatkan tingkat pergantian atau turnover pegawai, yang dapat memakan biaya tinggi.3. Strategi PenjualanSering kali, resume milik para sales dipenuhi dengan pencapaian target penjualan untuk menarik perhatian para perekrut. Perlu diingat bahwa kuantitas belum tentu berkualitas. Staf HR, dengan bantuan para manajer penjualan yang berpengalaman, harus mempertanyakan metode / strategi yang digunakan oleh sang kandidat untuk mencapai target penjualan. Hal ini akan membantu untuk memeriksa apakah metode / strategi yang mereka gunakan baik, etis, berkelanjutan, dan cocok dengan keseluruhan strategi penjualan / pemasaran perusahaan. Dengan mengetahui strategi penjualan mereka, Anda dapat melakukan identifikasi dan eliminasi kandidat yang mungkin hanya bekerja untuk memaksimalkan pendapatan bonus mereka sebelum keluar dalam waktu singkat.Baca Juga: 20 Istilah Umum yang Dipakai Rekruiter, Calon Karyawan Wajib Tahu!4. Strategi Wawancara / InterviewProses wawancara / interview dimulai dengan menyusun pertanyaan yang ingin perusahaan ajukan. Di sini saatnya perusahaan menggali tentang kepribadian dan keahlian kandidat. Misalnya, Apa motivasi anda menjadi sales?Apa kelebihan dan kekurangan Anda?Bagaimana Anda mencapai target sales?Bagaimana Anda menghadapi tantangan sebagai sales? Adakah pencapaian yang Anda miliki saat menjadi sales?Ceritakan pencapaian tersebut dengan metode STAR?Apa tujuan karier Anda kedepannya?Jawaban kandidat memberikan insight, apakah perusahaan harus merekrutnya atau mencari kandidat lain. Tambahkan pertanyaan yang diperlukan untuk menemukan karyawan terbaik.5. Menggunakan Platform yang TepatUntuk merekrut sales jangan lupa untuk menggunakan platform yang tepat. Alasan penggunaan platform ini adalah untuk membantu perusahaan dalam menjangkau kandidat yang berkualitas dan kompeten. Pilihlah platform atau portal lamaran kerja yang terpercaya untuk mengunggah iklan lowongan sales ini, atau bisa juga melalui website perusahaan langsung jika ada. OrangE HR Solution menyediakan portal recruitment dengan fitur yang efektif dan efisien bagi perusahaan maupun kandidat untuk menemukan pekerjaan yang sesuai dan proses rekrutmen yang cepat dan tepat.

20 Istilah Umum yang Dipakai Rekruiter, Calon Karyawan Wajib Tahu!
03 July 2023

20 Istilah Umum yang Dipakai Rekruiter, Calon Karyawan Wajib Tahu!

Mungkin banyak di antara kamu yang saat ini sedang sibuk melamar pekerjaan dan sering menemukan beberapa istilah yang digunakan oleh recruiter dalam info lowongan kerjanya.Sebenarnya, hal itu bertujuan bukan cuma untuk menjelaskan mengenai job desc, tapi kamu juga harus paham apakah pekerjaan tersebut cocok untukmu.Dilansir dari Glints, berikut ini beberapa istilah yang sering digunakan para rekruter. Apa saja?1. Hiring ManagerIstilah ini bisa jadi sering kamu lihat di lowongan pekerjaan. Hiring manager bertanggung jawab untuk mewawancara dan mengevaluasi kandidat.Sehingga, ada baiknya bagimu untuk mencari tahu nama hiring manager ketika melamar kerja.Dengan begitu, kamu bisa tahu siapa yang harus dikontak ketika mau melakukan follow up terhadap lamaran kerjamu.2. Gelar atau DegreeIstilah lain yang umum digunakan oleh rekruter adalah gelar atau degree. Banyak pekerjaan yang mengharuskan kandidat untuk memiliki gelar tertentu sebagai syarat bekerja.Ketika melihat deskripsi pekerjaan, kamu bisa melihat gelar atau degree supaya mencari tahu jenis pendidikan yang dibutuhkan oleh hiring manager untuk posisi terkait.3. Kompensasi atau CompensationIstilah ini mengacu pada gaji, asuransi, jumlah cuti yang didapatkan, dan benefit lainnya.Lowongan pekerjaan biasanya memasukkan informasi seputar kompensasi untuk menarik kandidat pada posisi yang ditawarkan.Tak hanya itu, informasi ini juga dapat memberi tahu pencari kerja tentang ekspektasi benefit yang bisa mereka dapatkan.4. RetentionIstilah ini mengacu pada kemampuan perusahaan untuk mencari kandidat, merekrut, dan mempertahankannya.Rekruter memakai istilah ini untuk menunjukkan pencari kerja bahwa para pekerja di perusahaan tersebut senang dan betah bekerja di sana.5. PassionateJika kamu melihat kata passionate di lowongan kerja, hal itu menunjukkan bahwa perusahaan mencari seseorang yang antusias dengan posisi tersebut beserta tanggung jawabnya.Karena, seseorang yang antusias dengan pekerjaannya akan memberi performa yang lebih baik di perannya. Tentu, hasil pekerjaannya pun akan menjadi lebih positif.6. Hands-onHands-on adalah istilah yang digunakan rekruter untuk memberi tahu bahwa suatu posisi mengharuskanmu terlibat secara langsung dengan orang, objek, atau tempat tertentu.Seorang hiring manager menggunakan istilah ini untuk memberi tahu bahwa posisi ini mengharuskanmu terlibat secara langsung supaya bisa sukses.Istilah ini juga dapat membantu para pencari kerja membentuk ekspektasi terhadap pekerjaan yang ingin dilamarnya.7. Company Culture atau Budaya PerusahaanIstilah ini mengacu pada nilai, moral, dan standar yang ditentukan perusahaan untuk pekerjanya.Hiring manager biasanya mencantumkan informasi tentang budaya perusahaan untuk menarik kandidat yang ingin bekerja di lingkungan, atmosfer, atau kultur kerja tertentu.Baca Juga: Ketahui 5 Perbedaan Wawancara Interview HR dan User8. Motivated atau TermotivasiHiring manager lebih menyukai kandidat yang terdorong untuk mengembangkan kariernya dan belajar sebanyak mungkin.Lowongan pekerjaan biasanya mencantumkan kata motivated atau termotivasi untuk menarik kandidat yang memiliki keinginan untuk;menghadapi dan melewati tantanganterus meningkatkan kualitas pekerjaannyaberkembang secara profesional di bidangnya9. OutsourcingIstilah lainnya yang umum digunakan rekruter adalah outsourcing. Hal ini mengacu pada bagaimana perusahaan merekrut seseorang dari luar untuk mengisi posisi tertentu.Hiring manager bisa saja menggunakan istilah ini untuk menginformasikan pencari kerja dari mana dan bagaimana mereka biasanya mencari kandidat ideal.10. FitIstilah ini mengacu pada kemampuan kandidat untuk bisa berfungsi dengan baik di posisinya dan bertindak sebagai anggota tim di perusahaan.Hiring manager biasanya mencantumkan istilah ini supaya kandidat dapat menentukan apakah mereka bisa cocok di perusahaan tersebut dan memberi nilai serta keahliannya di sana.11. Phone InterviewPerusahaan sering menggunakan phone interview untuk melakukan follow up ke kandidat yang menjanjikan.Dalam lowongan pekerjaan, istilah ini juga digunakan untuk memberi tahu kandidat bahwa wawancara melalui telepon dapat menjadi salah satu opsi.12. Sertifikasi ProfesionalSertifikat profesional juga menjadi istilah lain yang umum digunakan oleh rekruter.Rekruter akan mencantumkan istilah ini untuk menginformasikan kandidat bahwa memiliki sebuah sertifikasi profesional menjadi salah satu syarat supaya bisa diterima di posisi tersebut.Tak hanya itu, kandidat yang memiliki sertifikasi profesional pun akan lebih mudah untuk mencari pekerjaan dengan adanya istilah ini di lowongan pekerjaan.13. QualifiedHiring manager akan menggunakan qualified untuk bisa mendapatkan lamaran kerja dari kandidat yang telah memenuhi syarat dalam deskripsi pekerjaan.Jika kamu melihat istilah ini di deskripsi pekerjaan, pastikan kamu telah memenuhi persyaratan yang tercantum sebelum melamarnya.14. Performance Management atau Manajemen KinerjaIstilah yang satu ini digunakan rekruter untuk mengacu pada kegiatan penilaian kinerja dari setiap pekerja.Dalam lowongan pekerjaan, hiring manager dapat mencantumkan istilah ini untuk menginformasikan kandidat adanya kegiatan ini ketika mereka mendapatkan posisi tersebut.15. Thinking Outside of the BoxBanyak perusahaan menyukai kandidat yang inovatif dan kreatif.Sehingga, perusahaan dan rekruter akan menggunakan istilah ini untuk mengindikasikan bahwa mereka mencari seseorang yang visioner serta tingkat kreatif tinggi.16. Work-Life BalanceIstilah lainnya yang umum digunakan rekruter adalah work-life balance. Rekruter menggunakan istilah ini untuk menunjukkan bahwa mereka menghargai waktu personal pekerjanya.Istilah ini juga dapat menunjukkan bahwa pekerjaan tersebut memberimu waktu untuk mengejar hobi dan menghabiskan waktu bersama keluarga.17. University RecruitingTerkadang, perusahaan menargetkan profesional muda dan fresh graduate dalam proses rekrutmennya.Nah, jika kamu melihat istilah ini dalam lowongan pekerjaan, hal ini berarti bahwa perusahaan akan cenderung lebih menerima lamaran kerja para fresh graduate.18. Video InterviewVideo interview juga menjadi salah satu istilah yang umum digunakan oleh rekruter.Hal ini berarti bahwa rekruter akan melakukan proses wawancara kerja menggunakan layanan telekonferensi jika menganggapmu cocok untuk di posisi yang kamu lamar.Tak hanya itu, istilah ini juga dapat menunjukkan bahwa mereka memanfaatkan kemajuan teknologi dalam pendekatan bisnisnya serta memiliki opsi bekerja secara remote.19. Artificial IntelligenceKamu juga bisa melihat istilah ini dalam lowongan pekerjaan.Istilah ini digunakan untuk menjelaskan bahwa perusahaannya telah atau akan menggunakan AI dalam waktu dekat.Tak hanya itu, istilah ini juga dicantumkan untuk memberi tahu pelamar kerja bahwa kandidat ideal perusahaan adalah seseorang yang memiliki pengalaman bekerja dengan AI.20. SourcingIstilah ini mengacu pada dari mana perusahaan menemukan kandidatnya. Hiring manager dapat menggunakan istilah ini untuk;mengindikasikan platform apa yang paling banyak digunakan pelamar kerja di posisi tersebutmenjelaskan tanggung jawab dari posisi terkaitmenanyakan bagaimana kandidat menemukan lowongan pekerjaan tersebut

Ketahui 5 Perbedaan Wawancara Interview HR dan User
26 June 2023

Ketahui 5 Perbedaan Wawancara Interview HR dan User

Masih banyak pelamar kerja baru yang tidak mengetahui perbedaan interview HRD dan interview user. Padahal, kedua tahapan wawancara tersebut akan dilalui saat melamar kerja.Perbedaan ini perlu kamu ketahui karena dapat membuatmu lebih siap dalam menghadapinya.Interview sendiri ditujukan agar pewawancara kerja bisa lebih mudah dalam mengenal karakter calon pekerja. Saat mengikuti tes wawancara kerja, kamu akan mendapatkan banyak pertanyaan mulai dari data pribadi, pengalaman kerja, bahkan pertanyaan teknis.Agar kamu lebih siap dalam menghadapinya, ketahui 5 perbedaan wawancara interview HR dan User.1. PewawancaraPerbedaan interview HR dan user yang pertama adalah terkait pewawancara. Pada interview HR, wawancara dilakukan bersama tim HR. Sedangkan pada interview user, wawancara dilakukan dengan orang yang akan bekerja satu divisi. Dalam hal ini adalah atasan, supervisor, atau manajer divisi. Sebagian perusahaan melaksanakan interview user bukan dengan atasan, tapi dengan rekan kerja satu divisi yang nantinya akan menjadi satu tim.2. Tujuan Wawancara InterviewMenurut Geeksforgeeks, tujuan dari interview HRD adalah untuk menilai kepribadian, kelebihan, kekurangan, dan kemampuan untuk menjalani peran yang sedang dibuka.Jadi, pertanyaan yang dilontarkan pun tidak akan jauh-jauh dari situ. HRD perlu menilai apakah profilmu sesuai dengan keinginan user atau tidak. Apabila sesuai, barulah kamu akan menghadapi interview dengan user.Untuk interview user ini bukan lagi bertujuan menilai kepribadian, tetapi untuk menggali potensi kemampuan yang kamu miliki untuk posisi tersebut. Sebagai orang yang akan bekerja denganmu, user tentu ingin mengetahui apakah kompetensimu sesuai dengan yang ia dan perusahaan butuhkan.3. Waktu Wawancara InterviewPada umumnya, interview HRD dilakukan saat pelamar sudah melewati tahapan screening awal. Beberapa perusahaan menerapkan persyaratan psikotes sebelum interview agar bisa menilai kepribadian para pelamar secara lebih jujur. Bisa dikatakan bahwa interview user adalah tahapan yang paling akhir yang berarti seorang kandidat dipertimbangkan serius untuk bergabung ke perusahaan.4. Jenis Pertanyaan Wawancara InterviewPerbedaan wawancara HRD dan user yang keempat adalah terkait pertanyaan yang akan diajukan.Pada wawancara HRD, mereka tidak akan menanyakan hal yang terlalu teknis tentang tugas posisi yang kamu lamar.Jenis pertanyaan yang akan mereka berikan di antaranya seperti:Pengetahuan dasarmu tentang posisi yang kamu lamar.Sekilas pengalaman kerja sebelumnya yang relevan.Kepribadian, latar belakang, dan kesesuaian riwayat hidup yang kamu kirimkan.Ekspektasi gaji dan kesanggupanmu untuk mulai bekerja.Sedangkan, pertanyaan-pertanyaan di tahapan wawancara user biasanya akan lebih mendalam ketimbang wawancara sebelumnya.Baca Juga: 6 Cara Mencapai Proses Rekrutmen yang EfektifBeberapa gambaran pertanyaan umumnya adalah sebagai berikut:Pengetahuan teknis yang lebih detail tentang posisi yang kamu lamar.Pengetahuan dan skill yang kamu asah dari pengalaman sebelumnya.Hipotesis tentang kondisi tertentu di pekerjaan, lalu kamu akan dimintai pendapat bagaimana cara mengatasinya dengan baik.Pencapaian atau hambatan terbesarmu di pengalaman kerja sebelumnya.5. PersiapanMengingat tujuannya berbeda, maka jenis pertanyaan interview HR dan user juga berbeda. Untuk menghadiri interview HR, kandiat sudah membuat CV dan/atau resume. Ketika diminta menjelaskan hal terkait CV pun sudah siap karena isi CV ditulis sesuai fakta.Bagaimana denga persiapan interview user? Kandidat harus menyapkan pengetahuan yang teknis dan mendalam seputar pekerjaan yang dilamar. Tentunya beberapa hari sebelumnya sudah harus riset tentang seluk beluk posisi pekerjaan yang diinginkan tersebut.

6 Cara Mencapai Proses Rekrutmen yang Efektif
19 June 2023

6 Cara Mencapai Proses Rekrutmen yang Efektif

Untuk menciptakan sumber daya manusia yang profesional, kunci utamanya terletak pada proses rekrutmen, seleksi, pelatihan dan pengembangan calon atau calon pegawai. Tidak mudah menemukan karyawan yang profesional dan berkualifikasi tinggi. Perusahaan wajib menyaring karyawan baru. Oleh karena itu, diperlukan proses rekrutmen karyawan untuk menyaring pelamar yang ingin bergabung dengan perusahaan. Dalam sebuah perusahaan, proses rekrutmen merupakan salah satu proses penting untuk menentukan kelayakan pelamar. Perusahaan harus melakukan banyak proses saat merekrut karyawan dalam jumlah besar sesuai kebutuhan.Lalu, apa saja cara yang bisa dilakukan untuk mencapai proses rekrutmen yang efektif?1. Identifikasi Kebutuhan Perusahaan dan Jenis PekerjaanLangkah paling awal adalah melakukan identifikasi kebutuhan perusahaan sesuai dengan kondisi yang ada. Sebagai tim rekrutmen, Anda harus bisa mempertimbangkan antara kebutuhan user dengan situasi dan kebijakan perusahaan. Kumpulkan informasi tentang sifat dan jenis pekerjaan, terutama untuk posisi baru yang belum pernah ada sebelumnya di organisasi Anda. Sebelum merekrut, buatlah lebih jelas segala hal yang akan dilakukan karyawan ke depan dan bagaimana peran tersebut mendukung pencapaian tujuan organisasi.2. Membuat Rancangan Jobdesk yang MenarikLangkah kedua dengan memperbaiki jobdesk atau deskripsi pekerjaan yang Anda buka, karena membuat deskripsi pekerjaan dengan ringkas dan lengkap tidak selalu berhasil menarik minat kandidat. Dibutuhkan kreativitas dalam merancang deskripsi pekerjaan yang khas, sehingga deskripsi tersebut tidak hanya mampu menampilkan nilai-nilai perusahaan saja, melainkan juga dapat memikat kandidat.3. Memasang Lowongan dengan Portal RecrutimentTim pengembangan sumber daya manusia dapat mempublikasikan pengumuman internal tentang lowongan kerja baru untuk mendapatkan lowongan kerja dari sumber daya manusia yang ada. Kemudian memilih media yang menerbitkan iklan lowongan kerja, seperti media cetak atau online yang memiliki pangsa pasar pembaca yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Selain itu, tim HRD juga dapat menggunakan layanan portal khusus pencari kerja online, seperti Jobstreet, dan OrangE HR Solution. Dengan menggunakan portal recruitment pelamar dapat lebih efektif dan efisien dalam mengumpulkan data dan juga memudahkan perusahaan dalam selection dan proses rekrutmen.Baca Juga: Apa Itu Take Home Pay?4. Memilih Kandidat Memilih kandidat melibatkan dua proses utama, yakni shortlisting dan penilaian pelamar untuk memutuskan siapa yang akan diberi tawaran pekerjaan.Shortlisting sangat tergantung pada jumlah kandidat. Dengan menggunakan OrangE HR Solution akan lebih efektif dan efisien karena adanya sistem ATS, yakni penyaringan CV atau resume yang kerap memakan banyak waktu jika dikerjakan secara manual.Anda dapat menggunakan beragam metode untuk menilai kualitas kandidat. Metode penilaian yang umum meliputi wawancara umum, wawancara berbasis kompetensi, demonstrasi, dan presentasi.5. Membuat KontrakTawaran pekerjaan harus selalu dibuat secara tertulis. Tetapi penting diingat bahwa tawaran pekerjaan secara lisan dalam wawancara yang disetujui oleh kandidat juga mengikat secara hukum, sebagaimana halnya kontrak tertulis yang ditandatangani kedua pihak.Jika kebijakan perekrutan membutuhkan referensi, Anda mesti membuat aturan yang jelas kapan referensi digunakan dalam proses rekrutmen, termasuk jenis referensi apa yang diperlukan, misalnya dari mantan pemberi kerja. Aturan-aturan ini harus diterapkan secara konsisten.6. Onboarding Karyawan BaruPada saat kandidat sudah dinyatakan lulus proses rekrutmen dan masuk menjadi bagian dari sebuah perusahaan. Tentu perusahaan harus menyiapkan berbagai hal untuk menyambut karyawan tersebut agar nantinya ia dapat bekerja secara efektif sesuai dengan job description-nya di perusahaan tersebut.Untuk memastikan karyawan yang baru masuk tersebut sudah menerima penyambutan dan penerimaan yang terstandarisasi. Karena itu tim SDM perlu melakukan proses onboarding karyawan yang sudah tersistematis dengan baik.Arti dari Onboarding karyawan pada dasarnya merupakan proses transisi atau penyesuaian karyawan baru terhadap hal-hal yang menyangkut perusahaan.Biasanya proses transisi ini juga masuk dalam masa training kerja karyawan dan menentukan apakah karyawan mampu beradaptasi dengan baik.

Apa Itu Take Home Pay?
13 June 2023

Apa Itu Take Home Pay?

Apa itu Take Home Pay? Take Home Pay adalah gaji bersih yang diterima karyawan setiap bulannya yang sudah termasuk berbagai komponen gaji lainnya.Sehingga, memang istilah take home pay mungkin masih cukup asing bagi beberapa karyawan baru yang memang baru saja terjun di dalam dunia kerja. Padahal bagi setiap karyawan yang sudah mendapatkan pendapatan atau gaji secara rutin akan sering mendengar istilah ini di dalam contoh slip gaji karyawan.Namun seringkali orang mengira take home pay adalah gaji yang ditawarkan saat pertama melamar pekerjaan. Pada dasarnya kedua hal ini sangatlah berbeda.Apa Itu Take Home Pay?Secara umum, take home pay adalah pendapatan bersih yang diterima karyawan setelah dikurangi dengan pajak, tunjangan, dan berbagai hal lainnya. Adapun secara keseluruhan, THP merupakan total dari seluruh pembayaran termasuk pendapatan rutin dan insidentil.Dengan kata lain, take home pay artinya merupakan pendapatan yang dibawa ke rumah sesuai dengan hitungan dari perusahaan. Namun pada dasarnya THP tidak sama dengan gaji pokok. Take home pay sudah tidak termasuk tanggungan wajib yang perlu dibayar oleh karyawan.Pendapatan rutin berupa take home pay didapatkan berdasarkan ketentuan yang sudah dibuat oleh perusahaan. Adapun untuk pengelolaan dan penghitungannya dilakukan oleh pihak personalia maupun staf HRD setiap bulannya.Baca Juga: Apa Perbedaan OKR dan KPI dalam Penilaian Kinerja?Perbedaan Gaji Pokok dan Take Home PayGaji pokok berbeda dengan take home pay. Gaji pokok merupakan salah satu komponen dalam penghasilan yang didapatkan oleh karyawan. Besarannya ditetapkan dengan mempertimbangkan tingkat atau jenis pekerjaannya. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003, besaran gaji pokok paling sedikit 75% dari jumlah gaji pokok dan tunjangan tetap.Ada pula yang menyebutkan kalau THP sama dengan pendapatan rutin. Seperti yang disebutkan pada poin sebelumnya, besaran THP didapatkan dari penghitungan pendapatan rutin maupun pendapatan insidentil dikurangi komponen potongan. Dalam hal ini, pendapatan rutin merupakan sejumlah komponen gaji yang diterima tetap oleh karyawan setiap bulannya. Komponen gaji itu sendiri sudah disebutkan di awal sebelum bekerja dan disepakati kedua belah pihak, terdiri dari gaji pokok tunjangan tetap, dan tunjangan tidak tetap.Sedangkan pendapatan insidentil merupakan pendapatan yang diterima secara tidak tetap karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti prestasi karyawan dan laba perusahaan. Jadi, pendapatan insidentil ini tidak akan diterima setiap bulannya, dan masing-masing karyawan akan mendapatkan besaran yang berbeda. Contohnya, bonus dan uang lembur.Lalu, THP merupakan penghasilan yang diterima oleh karyawan yang sudah dikurangi oleh komponen potongan, seperti iuran BPJS dan pajak penghasilan pasal 21. Beban lain seperti utang karyawan pada perusahaan juga dapat menjadi komponen pemotong gaji.

Apa Perbedaan OKR dan KPI dalam Penilaian Kinerja?
06 June 2023

Apa Perbedaan OKR dan KPI dalam Penilaian Kinerja?

OKR dan KPI, istilah yang nggak asing lagi di dunia kerja. Keduanya berfungsi sebagai pengukur target, kinerja, dan performa karyawan atau tim. Biasanya, perihal OKR dan KPI ini akan dinilai oleh manajemen di perusahaan kamu bekerja, seperti kepala departemen, manajer, atau HRD. OKR merupakan singkatan dari Objectives Key Results. Berdasarkan artikel Workpath, OKR mengacu pada tujuan (objectives) yang dibuat deskriptif, terdaftar, dan semenantang mungkin. Tujuan perusahaan menggunakan OKR adalah untuk merefleksikan prioritas dan kemampuan para pekerja, yang nantinya akan berdampak pada hasil (results).Sedangkan KPI adalah Key Performance Indicators. Menurut Indeed, KPI merupakan nilai terukur yang menentukan efektivitas karyawan dan tim dalam bekerja secara fokus. Selain itu, strategi, target, dan tujuan dibuat untuk melihat perkembangan bisnis di perusahaan tempat kamu bekerja.Setiap organisasi terstruktur membutuhkan sebuah indikator untuk mengetahui efektivitas kinerja semua pihak yang terlibat di dalamnya, serta sejauh apa target telah tercapai. Inilah yang menjadi dasar dari terciptanya Key Performance Indicators (KPI) dan Objectives and Key Results (OKR). Keduanya sama-sama bertujuan untuk merencanakan dan mencapai target dalam jangka waktu tertentu, tapi ada beberapa aspek pada OKR yang tidak terdapat dalam KPI.Berikut adalah perbedaan KPI dan OKR dalam penilaian kinerja:KPI merupakan metrik kinerja yang digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan suatu organisasi tertentu. KPI dapat diterapkan untuk program, proyek, produk, maupun bentuk lainnya. Dengan menggunakan KPI, perusahaan dapat mengukur keberhasilan penjualan hingga pertumbuhan media sosial. Beberapa perusahaan sering kali menerapkan KPI yang digunakan oleh perusahaan lain sebagai indikator keberhasilannya. Padahal, ini merupakan tindakan yang keliru karena setiap perusahaan memiliki Objectives spesifik yang berbeda. Dampaknya, KPI yang ditetapkan justru tidak tercapai.Sedangkan OKR menggambarkan Objectives tim dan perusahaan, serta Key Results yang menunjukkan sejauh apa Objectives telah tercapai. OKR mengandung Objectives yang lebih spesifik dan disertai langkah-langkah terukur untuk mencapai Objectives OKR tidak hanya diberikan dalam tingkat perusahaan, tapi juga pada tingkat tim hingga individu. Objectives yang tertera pada OKR biasanya memiliki jangka waktu selama tiga bulan hingga satu tahun. Metode ini diadopsi dari teknik perencanaan yang diterapkan oleh Intel dan Google.KPI merupakan Lagging Indicator untuk menentukan hasil dari proses yang harus dicapai. Sedangkan OKR merupakan Leading Indicator untuk mengukur secara langsung nilai-nilai target yang dapat dimanipulasi yang mengarah pada pencapaian Lagging Indicator yang sama dengan Key Results dari OKR.KPI adalah alat yang sebagian besar digunakan oleh pemimpin secara eksklusif untuk memimpin. Tujuannya adalah untuk pengendalian, bukan untuk manajemen aktif, perencanaan, dan desain. Di sisi lain, OKR dan pemahaman tentang kepemimpinan berhubungan dengan konsep, fokus pada faktor manusia dan menciptakan aktivasi yang lebih baik dari karyawan dengan menyampaikan tujuan yang memotivasi dan dapat dicapai, yang memberi pemahaman kepada karyawan mengenai konteks, tujuan, serta umpan balik yang sangat intens.Baca Juga: Mengapa OKR Penting Bagi Perusahaan?KPI adalah Business As Usual, yaitu tentang meningkatkan apa yang ada. Beberapa perusahaan bahkan tidak memiliki strategi, tetapi mereka memiliki model operasi yang saat ini sedang mereka gunakan, dan Business As Usual menghabiskan 100% waktu mereka. Sedangkan OKR adalah Proyek Strategis, yaitu tentang menciptakan apa yang akan terjadi. Eksekusi strategi (melaksanakan proyek strategis yang Anda pilih) mungkin akan memakan waktu sekitar 10% dari waktu Anda.Beberapa perusahaan sering kali menerapkan KPI sebagai sarana untuk kenaikan gaji dan bonus (financial rewards)Sedangkan OKR banyak digunakan sebagai alat promosi jabatan (non financial rewards). OKR adalah alat manajemen, bukan alat evaluasi karyawan.

Bagaimana Cara Mendapatkan Sertifikat CHRP?
30 May 2023

Bagaimana Cara Mendapatkan Sertifikat CHRP?

Cara mendapatkan sertifikat CHRP adalah dengan mengikuti setiap program yang telah ditentukan oleh pihak penyelenggara. Biasanya, pihak penyelenggara akan membagi menjadi dua level CHRP yang masing-masing memiliki beban tugas dan materi yang berbeda-beda.Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing level CHRP:1. CHRP Level 1Pertama adalah CHRP level 1. Pada level ini peserta akan diberikan materi terlebih dahulu selama jangka waktu yang telah disepakati di awal pertemuan.Setelah itu, para peserta akan melakukan latihan di tempat kerja dengan pengawasan oleh lembaga pelatihan atau pihak di mana mereka ditempatkan. Kemudian di akhir program, kandidat harus menyerahkan lampiran laporan mengenai tugas yang telah diselesaikan di tempat kerja ke lembaga penyelenggara pelatihan.2. CHRP Level 2Setelah level satu berhasil diselesaikan dengan baik, maka program pelatihan akan dilanjutkan ke level dua. Pada level dua ini, peserta juga diwajibkan mengikuti serangkaian materi dan praktek sebagaimana telah ditentukan oleh pihak penyelenggara.Setelah peserta menerima materi, maka pihak penyelenggara akan mengadakan serangkaian ujian yang meliputi, uji kompetensi ujian tertulis dan membuat makalah dengan pembimbing.Setelah berhasil lulus semua ujian pada level dua, peserta program CHRP akan mendapatkan sertifikat. Hal ini sekaligus memperjelas bahwa peserta telah berhak menyandang status sebagai HRD profesional dengan kualifikasi tinggi dan siap menyelesaikan berbagai pekerjaan berkenaan dengan sumber daya manusia sebagaimana dibutuhkan oleh perusahaan.Baca Juga: Mengapa HRD butuh Sertifikasi CHRP?Biaya Program CHRP Saat ini telah terdapat beberapa pihak penyelenggara pelatihan CHRP. Pelatihan dilakukan kurang lebih selama 10 minggu secara intensif termasuk masa ujian. Peserta akan dibimbing dan diberi materi oleh para fasilitator ahli dengan materi pelatihan yang terdiri dari 3 segmen yang mencakup 37 modul tentang Human Resource.Untuk mengikuti program pelatihan CHRP, peserta harus mengeluarkan sebesar Rp 6.500.000 hingga Rp 20.000.000 tergantung lembaga yang dipilih. Meskipun materi yang diberikan oleh masing-masing lembaga penyelenggara pelatihan berbeda-beda dari segi modul atau metode, namun inti dari pelatihan adalah sama, yaitu untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan peserta tentang HR.Certified human resources professional atau program CHRP adalah sebuah program yang dirancang khusus untuk para pelaku pengelolaan sumber daya manusia untuk bisa meningkatkan kualitas diri dan profesionalismenya dalam menjalankan pekerjaannya.Setiap karyawan yang memiliki interest di bidang HRD bisa mengambil sertifikasi ini. Adapun manfaat nyata dari program CHRP ini adalah untuk menciptakan seorang HRD profesional yang memiliki kualitas diri yang tinggi.Menjadi seorang HRD tentu memiliki tanggung jawab dan beban kerja yang besar. Selain harus rajin mengambil training maupun sertifikasi CHRP, HRD juga membutuhkan dukungan HRIS untuk membantu menyelesaikan tugasnya.Dalam hal ini, OrangE HR Solution siap menjadi solusi HRIS terpercaya dan efektif. OrangE HR kembangkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan di Indonesia, dan telah dipercaya oleh banyak pelanggan kami sejak tahun 2003 hingga saat ini seperti pada industri Banking, Financial Insurance, FnB & Manufaktur.

Mengapa HRD butuh Sertifikasi CHRP?
25 May 2023

Mengapa HRD butuh Sertifikasi CHRP?

Peran HRD dalam perusahaan itu sangat penting. Mereka yang akan mengatur pengelolaan sumber daya manusia di dalam perusahaan tersebut. Oleh karena itu, setiap HRD perlu memiliki kualifikasi yang tinggi untuk bisa menjalankan pekerjaannya dengan baik.Salah satu upaya yang bisa dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas HRD adalah dengan mengambil sertifikasi CHRP. Apa itu sertifikasi CHRP? CHRP merupakan suatu program sertifikasi yang diperuntukkan oleh praktisi Human Resource agar lebih maksimal dalam mengelola sumber daya di perusahaan. Program sertifikasi ini juga sebagai sarana bagi HR untuk menjadi seorang profesional yang handal.Apa itu Sertifikasi CHRP?Certified Human Resources Professional atau CHRP adalah program yang dibuat dengan standar tinggi guna menjaga kualitas dan mempersiapkan karyawan Sumber Daya Manusia (SDM) memasuki dunia kerja, baik dalam peran administratif yang dominan atau fungsi SDM kecil seperti Asisten Sumber Daya Manusia, Koordinator Kepegawaian, Staf Sumber Daya Manusia. atau Koordinator Sumber Daya Manusia.Program CHRP ini terdiri dari tiga segmen yang masing-masing memiliki dua modul yang dipelajari selama 6 bulan. Program CHRP diselenggarakan untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan sertifikasi HR yang dibutuhkan dalam mengelola tugas-tugas dalam lingkup sumber daya manusia.Peserta program CHRP diharapkan mampu memahami lingkup kerja manajemen SDM, mampu memahami perubahan paradigma mengenai manajemen SDM terbaru, mampu memahami pendekatan baru yang aplikatif dan memiliki keterampilan dasar yang dapat diterapkan dalam bidang manajemen SDM.Baca Juga: Ketahui 5 Fungsi Public Relation (PR) dalam PerusahaanProgram CHRP disediakan untuk:HR professional di tingkat pemulaKaryawan yang tidak memiliki tanpa latar belakang HRKaryawan yang sudah berprofesi sebagai HR namun belum memiliki kualifikasi yang relevanMengapa HRD butuh Sertifikasi CHRP?Pelatihan CHRP memiliki berbagai manfaat bagi seorang HRD dan secara tidak langsung juga bagi perusahaan itu sendiri. Berikut ini adalah beberapa poin penting yang bisa dirasakan dari mengambil pelatihan CHRP.1. Memperkaya pengetahuan dan mengasah skill HRDManfaat sertifikat CHRP pertama tentu saja adalah meningkatkan pengetahuan dan mengasah skill para HRD. Selama pelatihan, para peserta akan diberikan materi baik teoritis maupun praktis oleh mereka yang ahli di bidang pengelolaan sumber daya manusia.2. Meningkatkan kualitas performa kerjaKarena pengetahuan dan skill telah meningkat berkat pelatihan CHRP, maka karyawan akan memiliki bekal lebih untuk bisa menyelesaikan segala pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Berkat pelatihan ini, secara tidak langsung karyawan dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas kerjanya.Sehingga, masalah-masalah yang ada pada perusahaan dapat lebih mudah diselesaikan.3. Komitmen terhadap pekerjaanProgram pelatihan CHRP memang sengaja dirancang untuk peserta dan HRD untuk bisa meningkatkan pengetahuan tentang ruang lingkup pekerjaannya. Ketika mereka sudah paham mengenai hal tersebut, maka komitmen terhadap pekerjaannya juga akan lebih besar.Jika karyawan memiliki komitmen yang tinggi terhadap pekerjaannya, tentu perusahaan juga akan lebih mudah dalam mencapai goals yang telah ditentukan.4. Memperluas jejaring relasiSalah satu manfaat paling penting dari mengikuti program pelatihan adalah mendapatkan koneksi yang lebih luas dari luar perusahaan. Koneksi ini akan sangat penting bagi perusahaan di masa depan. Melalui koneksi-koneksi ini, banyak pekerjaan yang bisa diselesaikan dengan lebih mudah.5. Sebagai upaya manajemen SDM profesionalMemiliki tenaga yang profesional di bidangnya merupakan harta yang berharga bagi sebuah perusahaan manapun. Melalui program CHRP, perusahaan akan memiliki karyawan dengan kualifikasi tinggi dan profesional dalam menjalankan tugasnya untuk mengurusi manajemen sumber daya manusia.Menjadi seorang HRD tentu memiliki tanggung jawab dan beban kerja yang besar. Selain harus rajin mengambil training maupun sertifikasi CHRP, HRD juga membutuhkan dukungan HRIS untuk membantu menyelesaikan tugasnya.Dalam hal ini, OrangE HR Solution siap menjadi solusi HRIS terpercaya dan efektif. OrangE HR kembangkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan di Indonesia, dan telah dipercaya oleh banyak pelanggan kami sejak tahun 2003 hingga saat ini seperti pada industri Banking, Financial Insurance, FnB & Manufaktur.

Subscribe to Our Newsletter

Get tips, trends, and insights delivered straight to your inbox.

1 + 1 = ?

By submitting this form you are signing up for relevant content and news from OranHR. You can unsubscribe from these communications at any time.

diamond icon Get your free OranHR demo! Contact us now.

Say goodbye to manual tasks, streamline your HR operations with OranHR's all-in-one platform.