Latest News & Insights
Explore the latest trends, tips, and news in HR

Data Karyawan Berantakan? Begini Cara OranHR Menyederhanakan Administrasi HR
Data Karyawan Berantakan? Begini Cara OranHR Menyederhanakan Administrasi HR
Seiring bertambahnya jumlah karyawan, HR sering menghadapi tantangan dalam mengelola data. Informasi tersebar di banyak file Excel, sebagian masih dalam bentuk dokumen kertas, dan ada yang tersimpan di berbagai folder komputer. Akibatnya, mencari data sederhana bisa memakan waktu lama. Tidak jarang juga terjadi human error, data ganda, atau dokumen penting yang sulit ditemukan saat dibutuhkan.Inilah masalah klasik yang membuat administrasi HR terasa rumit dan tidak efisien.Tantangan Administrasi HR Tanpa Sistem TerintegrasiData ganda dan tidak sinkron: karyawan yang sama bisa tercatat di beberapa file berbeda.Waktu terbuang: HR harus bolak-balik membuka dokumen untuk mencari informasi.Risiko...

Wajib Diketahui Perusahaan, 5 Ciri-Ciri Loyalitas Karyawan
Loyal atau loyalitas biasa diartikan sebagai sikap setia. Loyalitas karyawan dapat pula didefinisikan sebagai tindakan menunjukkan dukungan dan kepatuhan yang konstan kepada perusahaan tempatnya bekerja. Loyalitas merupakan suatu hal yang emosional. Perusahaan bisa memberi gaji kepada seorang karyawan, tapi belum tentu bisa membeli loyalitasnya.Bagi perusahaan, mempekerjakan karyawan yang memiliki loyalitas tinggi sangatlah menguntungkan. Namun bagi para karyawan, kondisi perusahaan tempatnya bekerja tidak selalu seperti apa yang diinginkannya. Hal ini menimbulkan ketidakpuasan dan sangat berpengaruh bagi kinerja karyawan. Loyalitas karyawan pada perusahaan pun dipertanyakan.Ada anggapan bahwa karyawan yang memiliki loyalitas tinggi adalah yang menghabiskan banyak di perusahaan dan sering lembur.Beberapa kasus, menilai karyawan loyal dilihat dari seberapa lama masa kerja karyawan. Seorang yang telah bekerja bertahun-tahun di perusahaan dipandang sebagai karyawan paling loyal.Sementara pada praktek dan kenyataannya, banyak karyawan yang masa kerjanya lama tetapi kinerjanya rendah.Loyalitas karyawan bukan lagi sekadar kemampuan karyawan menyelesaikan tugas dan kewajibannya sesuai dengan job description, namun juga bagaimana karyawan melaksanakan tugas seoptimal mungkin untuk mendapatkan hasil terbaik bagi perusahaan.Karyawan yang benar-benar loyal tidak hanya sekedar berkomitmen untuk membawa perusahaan ke level sukses. Kesetiaan mereka dapat dilihat dari sudut pandang lain, berikut ciri-ciri karyawan loyal:1. Berani Mengutarakan KetidaksetujuanSetiap perusahaan yang besar dan ingin maju pasti menciptakan suasana debat dalam internal-nya. Debat dalam hal ini kondisi dimana karyawan dapat mengutarakan pendapat masing-masing. Pemimpin yang hebat pasti ingin karyawannya aktif bertanya, berpendapat, dan berhati-hati dalam bekerja. Bahkan tidak jarang mengijinkan karyawan untuk mengutarakan ketidaksetujuan mereka terhadap hal apapun di lingkup kerja.2. Bekerja dengan IntegritasBanyak asumsi menyebutkan bahwa kesetiaan seorang karyawan dilihat dari seberapa besar ketaatan mereka di perusahaan. Karyawan yang taat dengan peraturan dan punya rasa loyalitas yang besar pula. Sesungguhnya karyawan loyal dilihat dari seberapa besar dia menunjukkan integritas mereka saat bekerja."Integritas yang sesungguhnya adalah melakukan hal yang benar, dengan mengetahui bahwa orang lain tidak mengetahuinya apakah kau melakukannya atau tidak." - Oprah Winfrey.3. Memuji Rekan KerjanyaKaryawan yang benar-benar loyal peduli dengan perusahaan tempat dia bekerja, customer, visi misi perusahaan. Mereka merasa dirinya bekerja untuk sesuatu yang lebih baik daripada diri mereka sendiri. Sehingga, mereka selalu memberikan apresiasi ketika rekan kerja lainnya melakukan hal yang jauh lebih baik. Itu berarti perusahaan telah menggenapi misinya kepada karyawan.Karyawan loyal memberikan pujian dan menghargai rekan kerja lain, terutama ketika itu tidak terkait dengan pekerjaannya, tidak hanya menunjukkan kemampuan interpersonal-nya saja.Baca Juga: 5 Tips Agar Karyawan Dilirik Atasan4. Mendukung Secara Positif Keputusan PemimpinDukungan karyawan loyal berupa dukungan & kontribusi postif, bukan hanya asal "Asal Bos Senang" saja. Saat pemimpin mereka melakukan hal yang salah, karyawan loyal tetap akan memberitahu dengan jujur kesalahan pemimpin mereka.Karyawan yang loyal akan menjalin hubungan yang baik terhadap karyawan lain termasuk dengan atasan. Mereka memberikan masukan dengan bukti bahwa apa yang dilakukan pemimpin salah. Karyawan loyal akan memperlakukan pemimpinnya bukan sebagai musuh, tapi sebagai rekan kerja / tim.5. Menyukai apa yang dikerjakanKaryawan loyal menyukai pekerjaannya dan tidak melihat pekerjaan tersebut sebagai suatu hal yang rutinitas. Tapi, sesuatu yang mereka suka untuk dikerjakan, dan yang sangat dipercaya oleh mereka.Uang atau gaji bukan menjadi prioritas buat mereka. Karyawan loyal terlihat menunjukkan passion nya saat bekerja. Pekerjaan tidak lagi dianggap sebagai beban, namun justru sebagai hal yang menyenangkan.Jadi, loyalitas karyawan tidak hanya sekedar dilihat dari lamanya masa kerja, tapi juga dilihat dari peningkatan kinerja. Bagi perusahaan, loyalitas karyawan menjadi jaminan bahwa karyawan siap bekerja secara optimal demi kemajuan perusahaan. Bagi karyawan, loyalitas terhadap perusahaan membuat segala pekerjaan terasa lebih ringan untuk dikerjakan.

5 Tips Agar Karyawan Dilirik Atasan
Kita pastinya mencintai pekerjaan yang kita miliki, terutama saat pekerjaan tersebut adalah bakat atau sesuai dengan passion yang kita miliki. Banyak orang yang berkompetisi untuk meningkatkan performa kerja mereka, namun tidak semua dari mereka berhasil untuk menggapai impian mereka dalam suatu pekerjaan.Salah satunya peningkatan upah atau jabatan kerja. Hal ini didasari oleh banyak faktor dan kondisi. Mungkin, ada beberapa hal yang belum bisa mendukung promosi mereka di tempat kerja. Agar performa pekerjaan kita yang meningkat bisa dilirik oleh atasan dan berpotensi menerima promosi, 5 hal ini bisa membantumu dalam melakukan hal tersebut.1. Aktif dalam MeetingMeeting menjadi agenda besar bagi setiap kantor. Dengan melibatkan pegawai serta atasan dengan bahasan tertentu, mereka dapat bertukar pikiran dan menyatukan visi dan misi sesuai dengan tujuan perusahaan dan kepentingan bersama. Jika kamu berkesempatan untuk terlibat di suatu rapat, cobalah untuk aktif dalam mengambil peran.Ketika dalam meeting baik secara online maupun offline, dukung pendapat rekan kerja atau atasan kita yang bagus, karena terkadang ada masukan atau pendapat dari orang yang lain yang ternyata sangat bagus dan bisa menjadi solusi dari permasalahan yang sedang dihadapi. Ini juga merupakan salah satu contoh aktif dalam meeting.2. Menunjukkan Etos Kerja yang BaikApresiasi itu diperoleh sebagai hasil kerja. Jadi, atasan akan mulai menunjukkan apresiasinya ketika kamu menunjukkan etos kerja yang sempurna. Antusiasme dan gairah kerja adalah hal yang disukai atasan.Jadi, pastikan kamu selalu bersemangat dalam menyelesaikan pekerjaan dan terlihat ingin mengembangkan diri serta berkontribusi lebih pada perusahaan. Jika kamu merasa atasanmu kurang mengapresiasi pekerjaanmu, bisa jadi justru maksudnya adalah ia ingin memotivasi kamu untuk menghasilkan pekerjaan yang lebih baik lagi.3. Tanggung Jawab pada PekerjaanJika kamu melakukan kesalahan saat bekerja, jangan ragu untuk memperbaikinya dan memberikan solusi atas masalah yang dihadapi. Banyak atasan akan senang apabila kamu jujur. Bertanggung jawablah pada pekerjaanmu dan jangan pernah menyalahkan orang lain. Ini akan menjadi pelajaran bagi kamu ketika harus kembali menghadapi situasi semacam ini di masa mendatang.4. Mencari Solusi Atas MasalahMenjadi seorang pemimpin bukanlah hal yang mudah. Jadi, ketika tim dihadapi oleh tantangan, cobalah untuk ikut membantu atasanmu untuk mendapatkan solusi. Tentu ia akan melebih menghargai saran yang kamu berikan dibanding kamu memperkeruh suasana dengan menghakimi atau membawa masalah.Langkah-langkah di atas akan membantumu disukai atasan. Jangan lupa, kamu juga perlu menunjukkan etika yang baik pada atasan serta banyak belajar agar terus berkembang. Jadi selain disukai atasan, kamu juga punya kesempatan mengembangkan karier lebih baik.5. Mempunyai Motivasi TinggiStamina dan semangat tinggi untuk melakukan pekerjaan biasanya memiliki penilaian positif dari atasan. Hal ini dipersepsikan bahwa karyawan memiliki motivasi tinggi dan mampu menentukan laju pekerjaan yang dapat ditiru orang lain. Jika ingin dihargai atasan atau rekan kerja, pastikan Anda bekerja maksimal di kantor. Jadilah yang terbaik sesuai kemampuan dan Anda pun akan meraih yang terbaik juga.Jadi 5 poin diatas bukanlah berarti mencari perhatian atau 'caper', tapi masing-masing karyawan membutuhkan kemampuan untuk bisa tampil membawa prestasi terbaik untuk perusahaan atau tempat dirinya bekerja.Baca Juga: Contoh Cara Penerapan Design Thinking

Contoh Cara Penerapan Design Thinking
Design thinking tak hanya berlaku dalam pekerjaan tersebut, tetap juga dibutuhkan dalam bisnis. Design thinking memang mempunyai keuntungan seperti penghematan biaya dan jaminan return of investment (ROI), membuat pengguna semakin loyal, dan menghemat waktu pengembangan.Design thinking juga sangat penting dimiliki startup. Startup menciptakan, menguji produk atau servis dan tak jarang gagal sebelum mendapat pendanaan untuk meneruskan penemuannya. Startup harus bisa mendefinisikan masalah dan menjawabnya dengan hasil produknya.Dilansir dari Gramedia, berikut contoh Gojek dalam menemukan masalah dan memberikan solusi menggunakan design thinking. Founder Gojek, Nadiem Makarim resah saat banyak orang tak percaya ojek bisa menjadi pekerjaan profesional.Keraguan tersebut dijawabnya melalui penemuan inovatif berupa aplikasi penghubung mitra ojek online dan penumpang dengan Gojek. Per 2020, Gojek telah mengumpulkan 38 juta pengguna aktif bulanan, menyabet gelar unicorn pada Mei 2017, dan menjadi decacorn dua tahun setelahnya.Contoh Cara Penerapan Design Thinking1. EmpathizeNadiem mengatakan bahwa sektor ojek sangat bernilai. Ini berawal dari pengalaman pribadinya yang lebih memilih naik ojek dibanding membawa mobil sendiri untuk menghindari kemacetan Jakarta. Nadiem mendapati bahwa masyarakat juga merasakan keresahan yang sama dan membutuhkan tranportasi alternatif.Di sisi lain, karena sering naik ojek, Nadiem dapat memahami seluk beluk perjuangan seorang ojek yang bekerja selama 14 jam sehari dan tidak bertemu anak istri, tetapi hanya dapat 4 penumpang. Nadiem merasa prihatin dengan nasib tukang ojek.2. DefineNadiem berusaha menjawab permasalahan yang ada dengan menekankan bahwa konsumen menghadapi masalah kemacetan setiap hari. Di sisi lain, terdapat ketidakpastian penghasilan dari tukang ojek, bahkan setelah bekerja berjam-jam dalam sehari.Selain itu, Nadiem juga melihat, pada saat banyak ojek tersedia, tidak banyak penumpang yang membutuhkan jasanya. Namun, saat penumpang butuh, sang ojek tidak berada di tempat. Kata Nadiem, ini menyebabkan inefisiensi pasar. Oleh karena itu, Nadiem merasa harus membuat terobosan baru untuk mengakomodasi hal tersebut.Potential problem statement: "Masyarakat butuh transportasi alternatif untuk menghindari kemacetan Jakarta dan tukang ojek butuh kepastian penghasilan (penumpang)".Baca Juga: Mengenal 4 Elemen Design Thinking dan Cara Penerapannya3. IdeateBermodal keresahan masyarakat atas kemacetan Jakarta, nasib tukang ojek, dan perumusan problem statement di atas, Nadiem merumuskan beberapa solusi. Salah satunya dan yang akan menjadi dasar pembuatan produknya saat ini, adalah dengan menciptakan sebuah penghubung antara kebutuhan penumpang dan tukang ojek.4. PrototypePada 2010, Nadiem membuat sebuah call center untuk ojek konvensional yang berjumlah 20 orang pengemudi. Setelah mendapat respons positif dari masyarakat, barulah Gojek mengembangkan aplikasinya.5. TestPada 2015, Gojek merilis aplikasi Go-Ride untuk melihat respons masyarakat. Tak lama, pengemudi berbondong-bondong mendaftar, dari yang mulanya 20 orang menjadi 800 orang pada 2015. Gojek telah sukses menjadi penghubung mitra ojek online dengan customer yang membutuhkan transportasi alternatif untuk menghindari kemacetan Jakarta. Selain layanan utama tersebut, Gojek juga semakin mengembangkan bisnisnya pada layanan antar makanan, barang, pembelian barang, jasa kebersihan, dan lain-lain.

Mengenal 4 Elemen Design Thinking dan Cara Penerapannya
Design thinking adalah proses memecahkan masalah menggunakan pendekatan solusi praktis dan kreatif yakni dengan menekankan pendekatan dari sisi user. Melalui proses design thinking ini, diharapkan kamu dapat memecahkan masalah, menciptakan produk atau aplikasi solutif yang efektif dengan memahami kebutuhan pengguna terlebih dahulu.Setelah mengetahui pengertian dan manfaat design thinking pada artikel sebelumnya, sekarang kamu akan mengetahui elemen dan cara penerapan design thinking.4 Elemen Design Thinking1. People centeredKembali ditekankan bahwa metode design thinking adalah tindakan yang berpusat pada hal yang dibutuhkan dan diinginkan pengguna, dalam hal ini manusia. Mengapa harus berfokus pada manusia? Karena jika kamu tidak mengerti apa yang diinginkan oleh pengguna, metode ini tidak akan berguna dengan baik.Prinsip ini dimulai dengan empati dan fokus terhadap riset untuk benar-benar memahami manusia, yaitu klien, pelanggan atau pengguna.2. Highly creativeUntuk menggunakan metode design thinking, kamu bisa berkreativitas sebebas mungkin, karena tidak ada aturan yang terlalu kaku dan baku. Menciptakan atmosfer atau suasana yang terbuka dan menyenangkan sangat penting untuk memproduksi kreativitas yang lebih berkualitas. Hal ini memberikan kamu kesempatan untuk melihat masalah dengan cara baru, dari perspektif yang berbeda, dan memberikan kamu kesempatan untuk memikirkan solusi yang lebih bervariasi.3. Hands on Proses design thinking memerlukan pengujian langsung oleh tim desain, bukan hanya membuat teori atau gambaran di atas kertas. Pembuatan prototipe ini dapat dijadikan sebagai metode komunikasi untuk mengetes data yang telah dibuat. Meskipun itu hanya produk sampel atau ide yang digambar di atas kertas, membuat sebuah produk yang bisa dilihat dan diraba secara nyata dapat menjadi representasi dari solusi yang ingin kamu ciptakan, yang akan memberikan feedback secara langsung.4. IterativeProses design thinking adalah proses yang memiliki tahapan yang berulang-ulang untuk melakukan improvisasi agar menghasilkan produk atau aplikasi yang baik sesuai yang dibutuhkan oleh pengguna. Sehingga ketika kamu sudah mendapatkan solusi atau produk dari ide awal kamu, penting untuk terus menantang diri dan menyusun kembali masalah awal kamu.Cara Penerapan Design Thinking1. EmpathizeLangkah pertama yang harus dilakukan adalah membangun empati dengan pengguna. Empathize atau empati dapat dilakukan dengan menekankan emosi pada perspektif pemikiran pengguna. Anda bisa mencoba merasakan emosi dari sisi pengguna, kemudian Anda akan memahami posisi dan perasaan pengguna. Dengan memahami psikologi orang, maka akan mudah mengidentifikasi masalah dan memahami solusi dari permasalahan yang dihadapi. Solusi yang ada digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengguna.2. Define Langkah kedua adalah mendefinisikan ulang (define). Apa tujuan dari define dalam design thinking? Anda dihadapkan untuk mendefinisikan masalah dari informasi atau umpan balik yang terkumpul dari tahapan sebelumnya. Yang harus diperhatikan, psikologi pengguna tetap ditekankan dan tuliskan masalah dalam satu atau dua kalimat singkat terkait masalah yang dihadapi.3. IdeateDalam tahap ini, kamu diajak untuk mengumpulkan ide, lalu menentukan dan mencari solusi tentang masalah yang ada. Oleh karena itu, proses brainstroming akan melahirkan ide inovatif yang diinginkan sebagai pemecahan masalah. Dalam proses menemukan solusi terdapat beberapa tools yang bisa digunakan misalnya menggunakan mind mapping hingga brainstroming. Dengan membuat kerangka berpikir, perusahaan dapat dengan efektif membuat pengembangan sebuah produk.Baca Juga: Siapa Saja yang Bisa Menggunakan Metode Design Thinking?4. Prototype Setelah brainstorming, kamu memiliki banyak solusi. Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi solusi dan membuatnya dalam bentuk prototipe. Membuat prototipe berarti adalah membuat perubahan akhir atau penambahan bentuk atau fitur baru dari suatu produk. Prototipe ini merupakan visualisasi dari bentuk nyata solusi untuk permasalahan yang ada.5. TestPada tahap terakhir, kamu harus menguji secara langsung prototype yang dibuat. Banyak orang menganggap tahap uji coba sebagai langkah opsional, tetapi sebenarnya tidak. Penting untuk dipahami, bahwa umpan balik dari produk pengujian seringkali memungkinkan jadi bahan evaluasi dari solusi. Ini adalah proses yang baik untuk menjawab pertanyaan apakah perusahaan mendapatkan dampak positif atau sebaliknya? Hal ini dilakukan untuk menentukan apakah ide yang telah dihasilkan efektif atau tidak.

Siapa Saja yang Bisa Menggunakan Metode Design Thinking?
Apa yang pertama kali muncul di pikiran Anda ketika mendengar istilah design thinking? Mungkin, Anda mengira design thinking hanya bisa dipakai oleh designer untuk merancang sesuatu. Padahal, siapapun bisa mengadopsi metode ini.Jadi Siapa Saja yang Cocok Mengadopsi Metode Design Thinking? Perusahaan ataupun organisasi yang ingin menciptakan produk/solusi yang sukses di masyarakat dengan risiko kegagalan minimal;Pemimpin tim yang ingin meningkatkan kolaborasi dalam pengembangan produk;Pekerja kreatif, freelancer, atau siapapun yang ingin meningkatkan pemahaman terhadap kebutuhan pengguna untuk membuat produk yang bermanfaat.Lalu Apa itu Design Thinking?Design Thinking adalah proses berulang dimana kita berusaha memahami pengguna, menantang asumsi, dan mendefinisikan kembali masalah dalam upaya mengidentifikasi strategi dan solusi alternatif yang mungkin tidak langsung terlihat dengan tingkat awal pemahaman kita. Pada saat yang sama, Design Thinking menyediakan pendekatan berbasis solusi untuk menyelesaikan masalah. Ini adalah cara berpikir dan bekerja serta kumpulan metode langsung.Design Thinking berputar di sekitar minat yang mendalam dalam mengembangkan pemahaman dari orang-orang yang menjadi tujuan perancangan produk atau layanan. Hal ini membantu kita mengamati dan mengembangkan empati dengan target pengguna. Design Thinking membantu kita dalam proses bertanya: mempertanyakan masalah, mempertanyakan asumsi, dan mempertanyakan keterkaitannya.John E. Arnold adalah salah satu penulis pertama yang menggunakan istilah design thinking. Dalam "Creative Engineering" (1959) dia membedakan 4 bidang pemikiran desain. Menurut Arnold, pemikiran desain dapat menghasilkan antara lain:Fungsionalitas baru, yaitu solusi yang memenuhi kebutuhan baru atau solusi yang memenuhi kebutuhan lama dengan cara yang sama sekali baru.Tingkat kinerja solusi yang lebih tinggi.Menurunkan biaya produksi.Peningkatan salabilitas.Apa Manfaat Design Thinking?Manfaat yang dapat diperoleh dengan menerapkan design thinking dalam perusahaan di antaranya:Memudahkan perusahaan memahami kebutuhan calon konsumen;Meningkatkan efisiensi proses desain;Membantu menciptakan inovasi baru yang berkelanjutan;Mengurangi risiko kegagalan produk;Menghemat anggaran perusahaan;Meningkatkan pendapatan.Jadi dengan Design thinking bisa melakukan pendekatan untuk memecahkan masalah dengan fokus pada perspektif pengguna. Artinya, semua ide atau solusi yang Anda buat harus mempertimbangkan kebutuhan target konsumen.Dengan melakukan design thinking, banyak manfaat design thinking menanti Anda. Terutama kaitannya dalam meningkatkan proses berinovasi perusahaan. Alhasil, produk yang Anda hasilkan pun menjawab kebutuhan target konsumen sekaligus bisa diterapkan oleh perusahaan.Baca Juga: 4 Jenis Kontrak Kerja Karyawan di Indonesia

4 Jenis Kontrak Kerja Karyawan di Indonesia
Kontrak Kerja/Perjanjian Kerja menurut Undang-Undang No.13/2003 tentang Ketenagakerjaan adalah perjanjian antara pekerja/buruh dengan pengusaha atau pemberi kerja yang memuat syarat syarat kerja, hak, dan kewajiban para pihak.Pada dasarnya untuk menyatakan suatu kontrak kerja/perjanjian kerja dianggap sah atau tidak maka wajib untuk memperhatikan ketentuan dalam pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata) yang menyatakan bahwa:Supaya terjadi persetujuan yang sah, perlu dipenuhi 4 syarat;kesepakatan mereka yang mengikatkan dirinyakecakapan untuk membuat suatu perikatansuatu pokok persoalan tertentusuatu sebab yang tidak terlarangPasal 52 ayat 1 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan juga menegaskan bahwa:Perjanjian kerja dibuat atas dasar:kesepakatan kedua belah pihakkemampuan atau kecakapan melakukan perbuatan hukumadanya pekerjaan yang diperjanjikanpekerjaan yang diperjanjikan tidak bertentangan dengan ketertiban umum, kesusilaan, dan peraturan perundang undangan yang berlaku.Berikut ini adalah 4 jenis kontrak karyawan yang ada di Indonesia:1. Kontrak Kerja Paruh WaktuSedikit berbeda dari karyawan harian, karyawan yang bekerja secara paruh waktu di perusahaan Anda umumnya memiliki durasi waktu yang lebih singkat. Karyawan paruh waktu adalah mereka yang bekerja dengan durasi kurang dari 7 sampai 8 jam per hari atau kurang dari 35 sampai 40 setiap minggunya. Karyawan paruh waktu ini tak jarang masih berstatus sebagai pelajar atau mahasiswa yang ingin mendapat uang saku tambahan. Pemberian gaji juga tergantung dari kesepakatan bersama antara karyawan dan pemberi kerja. Untuk karyawan paruh waktu, perusahaan tidak berkewajiban untuk membayar gaji bulanan dan tunjangan, uang pensiun, asuransi, dan sebagainya yang diwajibkan seperti saat mempekerjakan karyawan tetap.2. Kontrak Karyawan Tidak TetapKaryawan kontrak merupakan karyawan yang memiliki perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) dengan pihak perusahaan. Berdasarkan Pasal 58 UU No. 13 Tahun 2003, karyawan kontrak tidak memerlukan masa percobaan. Hal ini dikarenakan masa percobaan kerja hanya diberikan untuk karyawan tetap. Apabila karyawan kontrak diberikan masa percobaan, maka kontrak karyawan tersebut akan batal. Jangka waktu paling lama untuk karyawan kontrak adalah selama tiga tahun. Hal ini sesuai dengan UU No.13/2003 pasal 59 ayat 4 yang menyatakan bahwa Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) hanya boleh dilakukan paling lama dua tahun dan hanya boleh diperpanjang satu kali untuk jangka waktu paling lama satu tahun. Total waktu kerja yang diperbolehkan adalah tiga tahun. Jika melebihi, maka karyawan tersebut akan berubah status menjadi karyawan tetap.3. Perjanjian Kerja Waktu Tidak TertentuBerdasarkan Pasal 1 angka 2 Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor KEP. 100/MEN/VI/2004 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, pengertian Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu adalah perjanjian kerja antara pekerja/buruh dengan pengusaha untuk mengadakan hubungan kerja yang bersifat tetap. Pekerjanya sering disebut karyawan tetap. Selain tertulis, PKWTT dapat juga dibuat secara lisan dan tidak wajib mendapat pengesahan dari intstansi ketenagakerjaan terkait. Jika PKWTT dibuat secara lisan maka perusahaan wajib membuat surat pengangkatan kerja bagi karyawan yang bersangkutan. PKWTT dapat mensyaratkan adanya masa percobaan kerja (probation) untuk paling lama 3 (tiga) bulan, bila ada yang mengatur lebih dari 3 bulan, maka demi hukum sejak bulan keempat, si pekerja sudah dinyatakan sebagai pekerja tetap (PKWTT). Selama masa percobaan, Perusahaan wajib membayar upah pekerja dan upah tersebut tidak boleh lebih rendah dari upah minimum yang berlaku.4. OutsourcingOutsourcing merupakan sistem di mana pihak/perusahaan penyedia tenaga kerja (pemborong) menerima sebagian pekerjaan dari pihak/perusahaan pemberi kerja melalui sebuah perjanjian outsourcing. Dalam perjanjian pekerjaan outsourcing, hubungan kerja antara pihak penyedia jasa kerja dengan pekerja dapat berbentuk PKWT ataupun PKWTT. Khusus perjanjian outsourcing PKWT harus memuat Transfer of Protection Employment, sesuai dengan Keputusan Mahkamah Konstitusi Register No. 27/PUU-X/2011. Transfer of Protection Employment adalah prinsip pengalihan tindakan perlindungan bagi pekerja. Jenis-jenis kontrak karyawan tersebut paling sering dijumpai di berbagai perusahaan penyedia lapangan kerja yang ada di Indonesia. Ketiganya penting untuk dipahami dengan baik dan benar agar tidak terjadi kesalahpahaman antara karyawan dan perusahaan yang berujung pada kerugian.Baca Juga: Human Resources Department (HRD): Pengertian, Tugas, dan Tanggung JawabUntuk memudahkan identifikasi kontrak karyawan, Anda dapat memanfaatkan OrangE HR Solution untuk mengelola database HR di perusahaan Anda. Dengan fitur-fitur lengkap OrangE HR Solution, tentunya akan membantu pekerjaan HR untuk lebih memahami kebutuhan karyawan. Mulai dari fitur penilaian kinerja, rekrutmen, absensi, pengajuan cuti, pengajuan izin, laporan HRD, payroll dan masih banyak lagi. Untuk mendapatkan manfaat Orange HR Solution silahkan menghubungi kami untuk free demo.

Human Resources Department (HRD): Pengertian, Tugas, dan Tanggung Jawab
Pengertian Human Resources Department (HRD)HRD adalah singkatan dari human resource development. HRD dapat diartikan sebagai manajemen sumber daya manusia.Sumber daya manusia atau karyawan adalah salah satu aset yang sangat penting dalam sebuah perusahaan. Dengan begitu, dibutuhkan divisi khusus yang bertugas untuk mengelolanya, yaitu HRD.HRD tidak berhubungan langsung dengan profit Perusahaan. Namun, HRD bertanggung jawab penuh terhadap karyawan yang memiliki tanggung jawab dan peran dalam memastikan sebuah Perusahaan bisa berjalan baik dan meraih tujuan yang diinginkan.Tugas dan Tanggung Jawab Human Resources Department (HRD)1. Rekrutmen dan SeleksiTugas pertama HRD adalah mengumpulkan karyawan berpotensi. Pekerjaan ini dimulai dari melakukan penyeleksian kandidat, proses interview dan asesmen, sampai dengan onboarding. Memilih SDM yang mampu bekerja sama dengan kita tidaklah mudah. Jika gagal mendapatkan SDM berpotensi, HRD akan berhadapan dengan kesulitan pengembangan talenta, turnover hingga masa depan Perusahaan.2. Training & DevelopmentSetelah merekrut SDM yang memiliki potensi, HRD harus mendukung penuh program pendidikan dan pengembangan, karena memperkaya kemampuan kinerja karyawan akan memberikan keuntungan bagi Perusahaan.3. Administrasi PersonaliaAdministrasi personalia adalah fungsi yang mendukung terlaksananya fungsi HR yang lain. Secara umum fungsi ini bertanggung jawab terhadap database karyawan, payroll dan pembayaran benefit lainnya, manajemen pinjaman karyawan, manajemen absensi, pencatatan cuti tahunan, hingga sistem kontrak kerja.4. Penilaian KinerjaPenilaian kinerja bagi Perusahaan adalah momen dimana Perusahaan menilai kinerja karyawan sekaligus melakukan refleksi terhadap program pelatihan dan pengembangan yang disediakan untuk karyawan. Sedangkan, bagi karyawan salah satunya dapat mengetahui kelebihan dan kelemahannya serta memperbaiki kelemahan dan meningkatkan kelebihan.Baca Juga: 4 Fungsi Manajemen Bagi Perusahaan5. Perencanaan KarirPerencanaan karir adalah salah satu tugas HRD yang sangat penting, khususnya bagi SDM. Salah satu alasan resign karyawan adalah tidak merasa memiliki prospek perkembangan diri dan peningkatan karir di Perusahaan tersebut. HRD bersama dengan manajemen harus mampu merancang program perencanaan karir untuk setiap SDM, agar memiliki motivasi untuk mencapai target tersebut dan tidak mudah berpikir untuk pindah ke Perusahaan lain.Dengan fitur-fitur yang lengkap OrangE HR Solution, tentunya akan membantu pekerjaan HRD Perusahaan.Mulai dari fitur penilaian kinerja, rekrutmen, absensi, pengajuan cuti, pengajuan izin, laporan HRD, payroll dan masih banyak lagi. Untuk mendapatkan manfaat Orange HR Solution silahkan menghubungi kami untuk free demo.

4 Fungsi Manajemen Bagi Perusahaan
Suatu perusahaan perlu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen untuk mencapai tujuannya. Manajemen berasal dari bahasa Perancis 'menegement' yang berarti seni untuk mengelola dan mengatur. Sedangkan secara universal, manajemen diartikan sebagai proses kerja sama antar individu dan kelompok yang bertanggung jawab atas tujuan ekonomi melalui prinsip operasi perusahaan.Aktivitas manajemen dibutuhkan mulai dari proses perencanaan, pengorganisasian, pengambilan keputusan, pengawasan hingga pengendalian sumber daya keuangan, informasi, fisik dan manusia.Oleh karena itu, fungsi manajemen adalah hal yang perlu diterapkan agar perusahaan tetap berjalan sesuai dengan aturan dan semestinya.Fungsi Manajemen Menurut Pendapat Para AhliSecara sederhana, fungsi manajemen adalah proses dinamis yang meliputi banyak elemen dan kegiatan. Berikut beberapa pengertian fungsi manajemen menurut para ahli.1. George Robert TerryGeorge Robert Terry adalah tokoh yang dikenal sebagai pelopor istilah fungsi manajemen. Dalam bukunya yang berjudul "Principle of Manajemen", George R Terry menyebutkan bahwa fungsi manajemen adalah proses khas yang melibatkan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan serta pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Menurut sosok Bapak Ilmu Manajemen ini, seluruh tindakan proses tersebut dilakukan untuk mencapai target dan tujuan dengan memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki.George menyimpulkan fungsi manajemen adalah tentang bagaimana proses planning (perencanaan), controlling (pengendalian) dan actuating organizing (pengorganisasian).2. Ricky W GriffinRicky W Griffin mendefinisikan fungsi manajemen adalah bagian dari proses perencanaan, organisasi, koordinasi serta pengendalian sumber daya supaya tujuan dapat tercapai dengan efektif dan efisien.Menurutnya, efektif dan efisien yang dimaksud adalah agar proses yang dijalankan bisa mencapai target sesuai rencana, terorganisir dan tepat waktu.3. Lawrence A AppleyBerbeda dengan tokoh lainnya, Lawrence A Appley melihat fungsi manajemen adalah suatu keahlian yang dimiliki seseorang untuk bisa mempengaruhi dan menggerakkan sekitarnya agar mau menyelesaikan sesuatu.Lebih jauh lagi, fungsi manajemen menurut para ahli satu ini dapat dimiliki juga oleh organisasi maupun kelompok.Baca Juga: HR Wajib Ketahui Manfaat Assessment Karyawan4 Fungsi Manajemen Meskipun berlainan pendapat, ada beberapa kegiatan dalam manajemen yang disetujui oleh semua ahli, yaitu merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengawasi. Fungsi-fungsi ini dijalankan untuk mencapai tujuan organisasi dengan efektif dan efisien.1. Perencanaan (Planning)Dalam proses perencanaan, dilakukan penentuan tujuan serta strategi yang akan digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuan tersebut. Pada proses ini, kegiatan yang dilakukan adalah menetapkan tujuan, kemudian merumuskan keadaan saat ini, lalu mengidentifikasi masalah dan hambatan yang ada sebagai dasar pengembangan rencana untuk mencapai tujuan. Tahap perencanaan merupakan tahap yang krusial, karena pelaksanaan kegiatan akan berdasar pada rencana yang sudah dibuat dan disepakati bersama.2. Pengorganisasian (Organizing)Setelah memiliki rencana dan detail strategi yang akan digunakan dalam rangka mencapai tujuan, kemudian dilakukan tahap penyusunan organisasi. Dalam proses ini, dilakukan delegasi tugas terhadap para anggota organisasi. Tujuan dari pembagian tugas ini adalah agar para anggota dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan fokus, serta sesuai dengan keahlian masing-masing. Dengan bekerja sama secara simultan, tujuan akan lebih mudah dan cepat tercapai. Proses pengorganisasian juga berkaitan dengan sistem koordinasi. Birokrasi dalam organisasi harus ditentukan untuk memudahkan jalur komunikasi antar para anggota.3. Pengarahan (Actuating)Untuk menjalankan sistem manajemen yang baik, diperlukan pengarahan yang baik. Tanpa adanya arahan, pekerjaan bisa menjadi tidak teratur dan kemungkinan dapat melenceng dari tujuan. Oleh karena itu, seorang manajer yang baik dituntut untuk dapat mengarahkan anggota timnya agar bekerja sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Misalnya, kerja tim harus dikerjakan sesuai dengan timeline yang dibuat agar tidak memengaruhi pekerjaan lain.4. Pengawasan (Controlling)Pekerjaan yang dihasilkan juga harus sesuai dengan standar yang ditetapkan. Untuk mencegah tidak sesuainya hasil kerja dengan rencana, para anggota harus diawasi ketika bekerja. Setiap organisasi biasanya memiliki SOP (Standard Operating Procedure) yang digunakan sebagai patokan penilaian untuk hasil kerja. SOP juga digunakan untuk mengatur tata cara penggunaan suatu alat atau perawatan mesin.

HR Wajib Ketahui Manfaat Assessment Karyawan
Setiap perusahaan tentu ingin memiliki karyawan terbaik. SDM atau karyawan profesional bertugas untuk menjalankan segala fungsi perusahaan sesuai dengan bidangnya masing-masing. Namun, seiring pekerjaan yang telah berjalan, ada saja karyawan yang tidak sesuai dengan kriteria yang diberikan perusahaan. Maka dari itu, tak jarang pihak Human Resource (HR) melakukan assessment karyawan.Assessment mungkin merupakan istilah yang jarang didengar oleh karyawan, namun sebenarnya hal ini selalu dilakukan saat perusahaan sedang merekrut karyawan baru atau menilai layak atau tidaknya seorang karyawan untuk naik jabatan.Assessment adalah penilaian yang dilakukan oleh perusahaan kepada karyawan dalam periode waktu tertentu untuk lebih memahami apakah kinerja karyawan tetap mendukung tujuan perusahaan.Manfaat Assessment Karyawan1. Menentukan Loyalitas KaryawanSebuah perusahaan yang baik menganggap karyawan sebagai aset yang berharga. Tak hanya pintar dan ahli, karyawan juga harus memiliki loyalitas tinggi terhadap perusahaan tempatnya bekerja. Namun, saat ini menemukan karyawan yang loyal seakan jauh lebih sulit.Maka dari itu, HR akan melakukan assessment karyawan secara bertahap. Umumnya, tes ini akan dilakukan setiap tiga bulan sekali. Terutama kepada karyawan baru yang sudah lulus masa probation tiga bulan.2. Menentukan Jenjang KarirAssessment menjadi cara yang efektif untuk menentukan jenjang karir seorang karyawan. Hasil dari tes ini bisa dijadikan tolok ukur ketika ingin memberikan promosi jabatan kepada karyawan yang berprestasi. Saat ini, promosi jabatan dilakukan atas prestasi atau keberhasilan karyawan dalam melampaui target perusahaan.3. Mengukur Kelayakan KaryawanSetiap karyawan mungkin memiliki keahlian yang berbeda. Walaupun memiliki jabatan yang sama, tidak semua karyawan memiliki kemampuan yang sama pula. Atas dasar ini lah HR perlu untuk mengukur kelayakan karyawan. Tujuannya yaitu untuk memilih karyawan terbaik yang bisa menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan perusahaan secara sempurna.4. Menganalisa Perkembangan KaryawanKemajuan karyawan menjadi faktor penting yang menunjang kemajuan perusahaan. Hasil tes ini bisa digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang level kinerja yang dimiliki oleh para karyawan di sebuah perusahaan. Dari hasil analisa ini pula perusahaan bisa menerapkan feedback yang sesuai atas hasil kerja karyawan. Misalnya dalam pemberian bonus, tunjangan prestasi dan semacamnya.Baca Juga: Cara Membangun Komunikasi Efektif di Tempat Kerja5. Merancang Pelatihan Kompetensi KaryawanPerusahaan yang ingin maju tentu ingin memiliki karyawan yang mumpuni. Hasil assessment karyawan ini bisa digunakan sebagai gambaran umum yang menunjukkan performa karyawan. Data yang dihasilkan bisa diterapkan untuk merancang pelatihan yang meningkatkan kemampuan karyawan. Dari hasil tes ini, HRD bisa menganalisa pelatihan apa yang dibutuhkan oleh karyawan, kenapa mereka butuh pelatihan tersebut dan apa untungnya pelatihan tersebut untuk perusahaan.
Subscribe to Our Newsletter
Get tips, trends, and insights delivered straight to your inbox.